Jumat, Mei 02, 2008

YOSUA: PEMIMPIN YANG BERJIWA BESAR DAN HANDAL

Tuhan tahu caranya mempersiapkan seorang pengganti dalam sebuah kepemimpinan rohani. Terbukti dalam kehidupan orang Israel. Jauh sebelum mereka akan menghadapi kehilangan figur pemimpin sehebat Musa, Tuhan telah persiapkan Yosua bin Nun. Dari proses persiapannya kita akan belajar rahasia Yosua mampu menjadi pemimpin yang berjiwa besar dan handal.

LATAR BELAKANG
Diperkirakan 201 kali nama Yosua disebutkan dalam Alkitab. Namanya disebutkan dalam 8 buku seperti Keluaran, Bilangan, Ulangan, Yosua, Hakim-hakim, I Raja-raja, I Tawarikh dan Ibrani. Arti yang melekat dalam nama Yosua adalah TUHAN MENYELAMATKAN atau TUHAN JURUSELAMAT. Ayahnya bernama Nun (Kel. 33:11), cucu Elisama, kepala suku Efraim dan lahir di Mesir. Sebagai pemimpin yang menggantikan Musa, Ulangan 34:9 menjelaskan bahwa Yosua sebenarnya memiliki latar belakang kemiliteran (tentara). Wafat dalam usia 110 tahun (Yosua 24:29) di daerah pegunungan Efraim, Timnat-Serah (Yosua 24:29-30).

PRESTASI HIDUP YOSUA
Ketika peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir, Yosua masih sangat muda. Walau demikian, Musa memilihnya menjadi asisten pribadinya. Ia diperintahkan untuk membentuk pasukan yang terdiri dari suku-suku Israel yang belum terorganisir guna memukul mundur tentara Amalek (Kel.17).


Sebagai salah satu wakil dari suku Efraim dalam usaha penyelidikan terhadap tanah Kanaan, Yosua mendukung laporan Kaleb. Yosua bersama Kaleb menentang laporan buruk dari 10 pengintai yang lain dan menganjurkan untuk Israel maju menuju Kanaan.

Waktu Musa sendirian menghadap Tuhan di gunung Sinai, Yosualah yang berada dekatnya. Yosua telah belajar untuk menantikan Allah. Ini menjadi sumber atau landasan bagi prestasi hidupnya kemudian hari. Tidak menutup kemungkinan bahwa kedekatannya dengan Musa, memberikan kepadanya kesempatan untuk belajar kepemimpinan secara langsung. Melihat teori dan praktek sekaligus. Tidak mengherankan bila kelembutan dan ketenangan Musa turut membentuk kepribadian Yosua.


Dalam usia kira-kira 70 tahun, di dekat dataran sungai Yordan, Yosua resmi ditahbiskan menggantikan Musa, menjadi panglima tentara, setingkat dengan keimaman Eleazar. Yosua berhasil menghalau perkumpulan bangsa-bangsa yang menduduki tanah Kanaan. Di bawah kepemimpinannya bangsa Israel berhasil menduduki tanah yang Tuhan janjikan kepada mereka yaitu tanah Kanaan. Kebesaran hatinya sebagai pemimpin terlihat hingga akhir hidupnya. Setelah merasa sudah tidak lagi mampu memimpin, Yosua dengan sopan mengundurkan diri dan pindah ke tanahnya sendiri yaitu Timnat-Serah di gunung Efraim.


PELAJARAN BERHARGA
Memperhatikan perjalanan kehidupan dan kepemimpinan Yosua, membuat kita sadar bahwa Tuhan sangat mampu menyediakan pengganti yang tepat untuk urusan-urusan kepemimpinan rohani. Asalkan saja, kita bersedia membuka diri kepada segala cara yang Tuhan pakai untuk mempersiapkan lahirnya seorang pemimpin baru. Sebagai umat, kita harus berdoa untuk hal ini dan memberi dukungan penuh. Jika kita adalah pemimpin, maka belajarlah rendah hati untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang yang lebih muda. Tebarkan pengaruh keteladan hidup kepada mereka. Jika sudah tiba waktunya, mundurlah dalam kesetiaan dan berikan dukungan penuh kepada pemimpin yang baru.


Kepada pemimpin muda, teladanilah Yosua yang bersemangat, berpendirian kepada maksud-maksud Tuhan lebih dari segalanya, tabah, cekatan dan tidak bercela serta penuh tanggung jawab kepada orang yang dipimpinnya. Di situlah letak keberhasilan Yosua. Bagaimana dengan kita?

Tidak ada komentar:

Anda dimana ya?

Free Profile Map from ModMyProfile.com