Sabtu, Mei 31, 2008

POLUSI ROHANI

“Saudara-saudara yang terkasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Tuhan.” ( 2 Kor 7:1)


Dampak fatal dari kemajuan teknologi dan kemudahan seperti kendaraan bermotor ialah munculnya polusi. Polusi ini dapat saja terjadi dalam berbagai segi hidup manusia. Mulai dari polusi terhadap udara, air, suara dan lain-lain. Polusi yang terjadi itu dapat saja mendatangkan penyakit bagi para penduduk di mana polusi itu terjadi.

Sebagai mana polusi di sekitar dunia tempat kita tinggal terjadi karena kecorobohan dan ketidakpedulian kita terdapat keseimbangan, demikian pula dengan polusi rohani. Jika kita tidak menjaga keseimbangan dalam kehidupan rohani kita maka polusi rohani dapat saja menimpa iman kita. Memiliki banyak kesibukan pelayanan itu baik, tapi jika karena kesibukan kita melupakan Tuhan pemilik pelayanan itu sendiri maka kita akan menyebabkan polusi melanda kehidupan rohani kita.

Adalah sebuah kota kecil yang terletak di sebelah barat daya Tokyo Jepang, bernama MINAMATA. Kota ini adalah sebuah kota para nelayan. Di teluk yang indah itu, ada banyak ikan yang hidup. Ikan itu ditangkap oleh para nelayan lalu dijual atau dimakan. Tapi karena di pinggir teluk itu didirikan sebuah pabrik kimia, Chisso Corporation yang tiap hari membuang limbah pabriknya ke teluk Minamata ini maka polusipun terjadi.

Limbah yang dibuang itu menimbulkan tingginya kadar air raksa sehingga mempengaruhi ikan-ikan. Ikan itu ditangkap dan dimakan oleh manusia maka manusia keracunan mercuri yang sangat berbahaya untuk kesehatan manusia. Diperkirakan 2.062 orang yang menderita penyakit Minamata dan 672 diantranya meninggal dunia. Kota ini pernah menjadi terkenal di seluruh dunia karena peristiwa itu.

Lebih berbahaya dari polusi di atas, kita semua harus menghindari polusi rohani yang mencemari hati dan pikiran manusia. Polusi itu masuk melalui bahan bacaan, tontonan,pendengaran dll. Karena itu lihat anjuran dalam 2 Kor 7:1: “Saudara-saudara yang terkasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Tuhan.”


“Polusi Rohani terjadi kalau kita tidak mempertahankan
keseimbangan dalam kehidupan rohani.”

Kamis, Mei 29, 2008

OKSIGEN BAGI JIWA

“Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu,
manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.”
(Amsal 16:24)


Suatu kali, dalam perjalanan seseorang datang kepada saya dan bercerita tentang ‘penderitaan’ yang hebat yang menimpanya. Namun ketika berada dalam penderitaan akibat dari perkataan yang menyayat hatinya, ia bertemu dengan seseorang yang kemudian mendengarkan isi hatinya. Tanggapan orang tersebut cukup sederhana saja, ia hanya berkata, “Kamu BISA hadapi semua itu bersama dengan Tuhan Yesus.” Sebaris kalimat itu telah mengubah keinginannya untuk bunuh diri.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 1/5 dari hidup manusia ini dihabiskan untuk bicara. Dalam satu hari kita bisa menghasilkan 50 halaman buku dari ucapan kita. Jika satu tahun diperkirakan kita bisa menghasilkan kurang lebih 132 buku @ 200 halaman. Hanya sayangnya, kebanyakan isi pembicaraan kita itu berupa kemarahan, ketidakpedulian dan ‘sampah.’

Sadarilah bahwa setiap hari, kita bisa menjadi ‘pengarang’ untuk mengisi buku kehidupan orang lain. Betapa menyedihkan sekali bila yang terjadi, justru lebih banyak perkataan yang sembrono dan menyakiti orang lain. Padahal dengan perkataan kita sebenarnya kita bisa memberikan kekuatan kepada orang lain. Justru, salah satu perbuatan kasih yang paling sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan kata-kata penguatan kepada orang lain.

Hal ini tidak berarti kita tidak perlu memperbaiki kesalahan orang lain namun caranya untuk mengatakan itu yang perlu. Ketika kita tahu seseorang sedang berada dalam kedukaan dan penderitaan, maka tugas kita adalah memberikan kata-kata yang lembut. Kata-kata yang lembut mengobati hati remuk. Sebab ketahuilah dorongan dan kata-kata yang menguatkan ibarat oksigen bagi jiwa, memberikan kesegaran bagi tubuh yang ‘remuk’ oleh berbagai kesulitan hidup.

“Janganlah simpan ucapan penuh kasih terhadap seseorang sampai ia mati; jangan tuliskan di batu nisannya, tetapi ucapkanlah sekarang.”

Kamis, Mei 22, 2008



Tuhanlah Penjagamu

Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; IA akan menjaga nyawamu (Mazmur 121:7)

Ketika membaca ayat firman Tuhan ini, saya teringat kepada penjagaan Tuhan atas diri seorang pelayan Tuhan di Korea Selatan pada masa komunis berjaya. Mendengar bahwa semua pendeta ditangkap dan dibunuh, gembala sidang ini bersembunyi pada siang di sebuah gua dan malamnya masuk kampung untuk melayani umat Tuhan.

Suatu malam di musim dingin, terjadilah badai salju yang hebat sehingga ia kehilangan arah. Lama berjalan, iapun kedinginan dan kelaparan, maka pingsanlah dia karena lelah. Setelah siuman, ia berdoa, “Tuhan Yesus, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku. Tolong jaga saya. Datang dan selimuti saya Yesus sepanjang malam ini.”

Iapun tertidur nyenyak, ia merasa hangat dan sejuk sekali. Ketika pagi tiba, iapun membuka matanya dan sangat terkejut karena ternyata ia sedang memeluk seekor harimau yang besar. Doa kembali dipanjatkan dan harimau itu tanpa bertindak yang kasar, pergi meninggalkannya.

Itulah Tuhan kita, DIA tahu bagaimana menjaga kita dari segala macam kecelakaan. Tuhan Yesus mampu melindungi kita dari segala niat orang yang jahat. DIA sanggup untuk menjaga nyawa kita dari segala ancaman yang membahayakan jiwa kita. Karena itu, letakkkan hidup kita dalam tangan Tuhan yang kuat sepanjang hari ini. Selamat menjalani hidup dengan Tuhan Yesus, sang penjaga kita.

“Penjagaan Tuhan sempurna atas orang-orang yang takut akan DIA.”

Rabu, Mei 14, 2008

MENGUCAP SYUKUR TANPA BATAS

“Mengucap syukurlah dalam segala hal karena itulah yang dikehendaki Allah dalam Yesus Kristus bagi kamu. ” (I Tes 5: 18)


Suatu saat, ada seorang tukang kayu yang hendak memasang plafon sebuah rumah. Selain papan tripleks ia juga membawa palu dan paku. Untuk memudahkan pelaksanaan, maka ia membawa beberapa paku sekaligus dan menaruhnya/menyelinapnya di antara bibirnya. Waktu ada bunyi yang mengejutkannya, ada paku yang tertelan. “Puji Tuhan” serunya. Dia turun dan sambil menghela napas ia berkata, “Aku bersyukur bahwa pakunya yang tertelan dan bukan palunya.”

Kehidupan tidak selalu memberikan yang kita harapkan, karena itu daripada kita bersunggut untuk duri di sekeliling mawar, lebih baik nikmati keindahan mawar yang dikelilingi duri. Marilah kita penuhi hidup kita dengan ucapan syukur senantiasa. ‘Ucapan Syukur’ merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Seperti halnya mengampuni adalah tanpa batas, maka mengucap syukur juga seharusnya tanpa batas. Rasul Paulus mengajarkan kepada kita untuk mengucap syukur dalam segala hal. Artinya dalam keadaan apapun kita harus bersyukur. Ketika kita bersyukur dalam keadaan yang tidak menyenangkan maka sebenarnya kita seolah-olah sedang menyatakan tanda persetujuan kita atas apapun yang untuknya Tuhan sedang proses dalam hidup kita.

Di dalam keadaan paling tidak menyenangkan sekalipun sebenarnya kita masih punya banyak alasan untuk bersyukur. Sebagai contoh, kita bisa bersyukur untuk jalannya jantung kita secara normal. Jantung merupakan organ yang paling penting yang terletak di pertengahan dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Walaupun beratnya sekitar 200-300 gram saja, tetapi jantung bisa berkontraksi terus-menerus tanpa berhenti sedikitpun. Dengan sekali kontraksi sekitar 70 ml darah dikeluarkan. Jumlah kontraksi jantung kira-kira 70 denyutan permenit yang mengalirkan darah 5 liter dari jantung ke seluruh tubuh.

Dengan memperhatikan segala perbuatan Tuhan yang besar bagi kehidupan kita, maka sudah sepantasnya kita menjadi orang-orang yang tahu bersyukur. Salah satu bagian dari lagu rohani yang lama memberitahu kita untuk menghitung-hitung berkat Tuhan. Dengan melakukannya kita akan heran betapa hebatnya pertolongan Tuhan bagi kita. Jadi, tunggu apa lagi, mulailah jalani hari ini dengan penuh pengucapan syukur.

“Ucapan syukur dalam segala keadaan adalah tanda persetujuan kita atas semua yang Tuhan lakukan bagi hidup kita itu baik.”

Jumat, Mei 09, 2008

AYUB: TEGAR WALAUPUN GENTAR

Mengalami penderitaan hidup bukanlah keinginan kita. Namun kenyataannya penderitaan adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Karena itu yang terpenting adalah bagaimana kita mengatasi penderitaan hidup. Tokoh Ayub dalam Alkitab akan memperlihatkan kepada kita bahwa penderitaan memiliki nilai penting dalam membentuk kepribadian seseorang.

LATAR BELAKANG
Dalam seluruh bagian Alkitab, nama Ayub disebutkan 56 kali. Pertama kali disebutkan dalam Ayub 1:1 dan terakhir disebutkan dalam Yakobus 5:11. Arti namanya adalah Dinamakah Ayah? Lahir di tanah Luz (mungkin Edom).
Informasi tentang nama istrinya tidak disebutkan oleh Alkitab, demikian pula ke- 14 anak laki-laki (Lihat Ayub 1:2; 42:13). Kecuali 3 orang dari ke-6 anak perempuannya. Mereka adalah Yemima, Kezia dan Karen-Hapukh (Ayub 1:2; 42:13-14).
Sebelum Tuhan mengijinkan hidup Ayub porak poranda, sebenarnya Ayub adalh seorang pekerja yang kaya raya (Ayub 1:3). Sebelum bencana, Ayub memiliki 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Memiliki 7.000 ekor kambing domba, 3.000 ekor unta, 500 ekor pasang lembu dan 500 ekor keledai betina. Ayub adalah seorang konglomerat sebelum penderitaan terjadi.

FAKTA PENTING DALAM KEHIDUPAN AYUB
Fakta penting yang patut kita ketahui dari Ayub menurut Alkitab adalah bahwa TUHAN MENGIJINKANNYA MENDERITA KARENA TUDUHAN SETAN DI HADAPAN ALLAH. Namun hebatnya, justru tuduhan setan itu sama sekali tidak beralasan karena Ayub tetap bertahan sekalipun dalam penderitaan. Ketika lulus melewatinya, barulah pemulihan secara sempurna atau total berhasil dikerjakan Tuhan dalam hidupnya. (Pelajari Ayub 1;9-12; 2:2-6; 42:10).
Penderitaan yang dihadapi Ayub begitu rupa sulitnya. Berita kematian/kedukaan yang berturut-turut dari anak-anaknya, rusaknya bisnis/property /aset keluarga secara mendadak, penyakit yang mengerikan melandanya bahkan menghilangnya dukungan dari istri tercinta dan rekan-rekan terdekat. Semua ini benar-benar menyedihkan baginya. Bagaimana seandainya kita berada di posisi Ayub? Apakah reaksi kita?
Alkitab menggambarkan fakta penting yang patut kita teladani dari kehidupan Ayub saat badai menghantam hidup kita. Dasarnya adalah karena Ayub tahu siapakah Allah dalam hidupnya. Baginya, Allah senantiasa menyertainya sekalipun dalam dalam penderitaan. Ayub tidak ingin menyangkal kehadiran Tuhan dalam situasi apapun. Ayub juga diperteguh oleh visinya mengenai keadilan Allah. DIA tidak akan memberikan penderitaan melebihi kesanggupan kita untuk menanggungnya. Demikian pula bahwa bila telah genap waktunya, Allah akan melakukan pemulihan bagi orang yang bertahan. Dalam hal ini, Ayub sama sekali melawan atau mengujat Tuhan. Setelah berhasil melewati ujian penderitaan, Tuhan memulihkan 2x lipat dari keadaan kehancuran sebelumnya.

PELAJARAN BERHARGA
AWASLAH!!
Bagaimanapun, perjalanan hidup Ayub masih meninggalkan sebuah awasan penting untuk seorang pimpinan keluarga. Berhati-hatilah agar kesibukan dan materi yang kita miliki tidak akan membuat anak-anak atau keturunan kita meninggalkan Tuhan. Ataupun kita diingatkan untuk tidak selalu memanjakan keluarga hanya dengan hal materi semata-mata. Buatlah keseimbangan di dalamnya. Perlu tegas dan penuh pengertian di dalamnya.
Syukurlah Ayub masih mengawasi keadaan rohani mereka sehingga setiap kali mereka melakukan pesta, Ayub langsung mempersembahkan korban pengampunan kepada Tuhan. Bagaimana dengan sang ayah dewasa ini? Masihkah menjalankan fungsinya sebagai imam dalam keluarga?

LAKUKANLAH!!
Jadilah orang-orang yang bertahan di dalam penderitaan karena kelulusan kita ini akan menghasilkan karakter yang semakin serupa dengan Yesus. Miliki pemahaman yang benar tentang siapa Tuhan dalam hidupmu, maka kita akan kuat dalam penderitaan.

Minggu, Mei 04, 2008

DAUD:RAJA, PENULIS, PENYEMBAH YANG BERJAYA NAMUN PERNAH GAGAL

Tokoh Daud merupakan tokoh yang paling banyak disebutkan dalam Alkitab. Diperkirakan 1.118 kali mulai dari PL hingga PB. Ketenaran Daud tidak lagi terelakkan dengan banyak prestasi hidupnya. Namun Daud pernah gagal dan ketika menyadarinya, Daud meminta ampun kepada Tuhan dan ia dipulihkan.


LATAR BELAKANG
Daud adalah cicit dari Boas dan Rut yang menghadirkan Yesus ke dunia. Daud lahir di kota Betlehem. Anak bungsu dari 8 bersaudara. Ayahnya bernama Isai yang dilahirkan 1000 tahun sebelum Yesus lahir. Saudara laki-lakinya bernama Eliab, Abinadap, Syama, Netaneel, Radai dan Ozem. Sementara saudara perempuanya adalah Zeruya dan Abigail.


Para istrinya antara lain: Mikhal, Ahinoam, Abigail, Maakha, Hagit, Abital, Egla dan Betsyeba. Dari mereka, Daud memiliki sejumlah anak, yakni Amnon, Khileab, Absalom, Adonia, Sefaca, Yitream, Syamua, Syobab, Natan, Salomo, Yibhar, Elisua, Nefeg, Elisama, Elyada dan Elifelet.

Sejak kecil, Daud bertugas untuk menjadi gembala bagi domba milik ayahnya. Ia menjaga mereka dari kawanan binatang buas, memberikan mereka makan dan mencari air bagi mereka. Dalam menjalankan tugasnya ini, Tuhan telah persiapkan dia untuk menjadi seorang tentara yang berani dikemudian hari. Bahkan ia juga oleh Tuhan diangkat menjadi raja atas Yehuda dan Israel pada akhirnya. Daud meninggal dalam usia 70 tahun ( 2 Sam 5:4-5) dan dimakamkan di Yerusalem. Namanya berarti yang dikasihi.

PRESTASI HIDUP
Sebelum menjadi raja Israel yang terbesar, Daud menunjukkan jati diri seorang pemberani dan pembela umat Tuhan. Daud tidak membiarkan nama Tuhan dihujat oleh orang Filistin. Ia dengan gagah berani dan menggunakan senjata yang tepat telah membunuh Golitat, sang raksasa Filistin (Baca dan lihat dalam 1 Sam.17).



Kebencian Saul yang dalam, tidak dibalas dengan kebencian oleh Daud. Daud pernah punya kesempatan untuk membunuh Saul namun tidak dipakainya. Baginya tidaklah benar menghancurkan seorang yang diurapi oleh Tuhan. Ia justru membangun persahabatan dengan Yonatan, keturunan Saul.


Sekalipun menjadi Raja atas Hebron dan kemudian Yerusalem, Daud masih menjadi seorang penyembah bagi Tuhan. Separuh dari kitab Mazmur merupakan hasil tulisan tangannya. Semuanya merupakan hasil persekutuannya dengan Tuhan. Dia bahkan tidak malu untuk mengekpresikan dirinya ketika menyembah Tuhan. Dengan kesungguhan dan gerak tarian, dia menjadikan penyembahan umat Israel semakin dinamis.



Tidaklah terhitung kemenangan yang diraihnya atas bangsa-bangsa yang menyerang Israel. Daud benar-benar pemimpin militer dan raja yang hebat dalam masanya.


KEGAGALAN
Benarlah kata pepatah, tak ada gading yang tak retak. Memang benar bahwa tidak ada seorangpun yang tidak pernah tidak gagal. Daud juga sama. Dalam segala kejayaannya, Daud pernah salah melangkah. Demi memenuhi nafsunya, Daud menyuruh Uria memimpin peperangan. Sementara ia mengambil istrinya Uria yang bernama Betsyeba untuk tidur dengannya.

Kegagalan ini menyebabkan Tuhan menyuruh nabi Natan mengingatkannya (2 Sam.

12:1-17). Daud menyesal dan bertobat di hadapan Tuhan. Namun anak hasil hubungan gelap itu meninggal juga akhirnya.

PELAJARAN BERHARGA
Dalam keberhasilan kita, perlulah untuk selalu mewaspadai agar kita tidak jatuh. Terus membangun hubungan yang dekat dengan Tuhan. Dengan demikian, DIA akan selalu menjaga setiap langkah hidup kita.

Jumat, Mei 02, 2008

YOSUA: PEMIMPIN YANG BERJIWA BESAR DAN HANDAL

Tuhan tahu caranya mempersiapkan seorang pengganti dalam sebuah kepemimpinan rohani. Terbukti dalam kehidupan orang Israel. Jauh sebelum mereka akan menghadapi kehilangan figur pemimpin sehebat Musa, Tuhan telah persiapkan Yosua bin Nun. Dari proses persiapannya kita akan belajar rahasia Yosua mampu menjadi pemimpin yang berjiwa besar dan handal.

LATAR BELAKANG
Diperkirakan 201 kali nama Yosua disebutkan dalam Alkitab. Namanya disebutkan dalam 8 buku seperti Keluaran, Bilangan, Ulangan, Yosua, Hakim-hakim, I Raja-raja, I Tawarikh dan Ibrani. Arti yang melekat dalam nama Yosua adalah TUHAN MENYELAMATKAN atau TUHAN JURUSELAMAT. Ayahnya bernama Nun (Kel. 33:11), cucu Elisama, kepala suku Efraim dan lahir di Mesir. Sebagai pemimpin yang menggantikan Musa, Ulangan 34:9 menjelaskan bahwa Yosua sebenarnya memiliki latar belakang kemiliteran (tentara). Wafat dalam usia 110 tahun (Yosua 24:29) di daerah pegunungan Efraim, Timnat-Serah (Yosua 24:29-30).

PRESTASI HIDUP YOSUA
Ketika peristiwa keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir, Yosua masih sangat muda. Walau demikian, Musa memilihnya menjadi asisten pribadinya. Ia diperintahkan untuk membentuk pasukan yang terdiri dari suku-suku Israel yang belum terorganisir guna memukul mundur tentara Amalek (Kel.17).


Sebagai salah satu wakil dari suku Efraim dalam usaha penyelidikan terhadap tanah Kanaan, Yosua mendukung laporan Kaleb. Yosua bersama Kaleb menentang laporan buruk dari 10 pengintai yang lain dan menganjurkan untuk Israel maju menuju Kanaan.

Waktu Musa sendirian menghadap Tuhan di gunung Sinai, Yosualah yang berada dekatnya. Yosua telah belajar untuk menantikan Allah. Ini menjadi sumber atau landasan bagi prestasi hidupnya kemudian hari. Tidak menutup kemungkinan bahwa kedekatannya dengan Musa, memberikan kepadanya kesempatan untuk belajar kepemimpinan secara langsung. Melihat teori dan praktek sekaligus. Tidak mengherankan bila kelembutan dan ketenangan Musa turut membentuk kepribadian Yosua.


Dalam usia kira-kira 70 tahun, di dekat dataran sungai Yordan, Yosua resmi ditahbiskan menggantikan Musa, menjadi panglima tentara, setingkat dengan keimaman Eleazar. Yosua berhasil menghalau perkumpulan bangsa-bangsa yang menduduki tanah Kanaan. Di bawah kepemimpinannya bangsa Israel berhasil menduduki tanah yang Tuhan janjikan kepada mereka yaitu tanah Kanaan. Kebesaran hatinya sebagai pemimpin terlihat hingga akhir hidupnya. Setelah merasa sudah tidak lagi mampu memimpin, Yosua dengan sopan mengundurkan diri dan pindah ke tanahnya sendiri yaitu Timnat-Serah di gunung Efraim.


PELAJARAN BERHARGA
Memperhatikan perjalanan kehidupan dan kepemimpinan Yosua, membuat kita sadar bahwa Tuhan sangat mampu menyediakan pengganti yang tepat untuk urusan-urusan kepemimpinan rohani. Asalkan saja, kita bersedia membuka diri kepada segala cara yang Tuhan pakai untuk mempersiapkan lahirnya seorang pemimpin baru. Sebagai umat, kita harus berdoa untuk hal ini dan memberi dukungan penuh. Jika kita adalah pemimpin, maka belajarlah rendah hati untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang yang lebih muda. Tebarkan pengaruh keteladan hidup kepada mereka. Jika sudah tiba waktunya, mundurlah dalam kesetiaan dan berikan dukungan penuh kepada pemimpin yang baru.


Kepada pemimpin muda, teladanilah Yosua yang bersemangat, berpendirian kepada maksud-maksud Tuhan lebih dari segalanya, tabah, cekatan dan tidak bercela serta penuh tanggung jawab kepada orang yang dipimpinnya. Di situlah letak keberhasilan Yosua. Bagaimana dengan kita?

Anda dimana ya?

Free Profile Map from ModMyProfile.com