Jumat, Mei 09, 2008

AYUB: TEGAR WALAUPUN GENTAR

Mengalami penderitaan hidup bukanlah keinginan kita. Namun kenyataannya penderitaan adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Karena itu yang terpenting adalah bagaimana kita mengatasi penderitaan hidup. Tokoh Ayub dalam Alkitab akan memperlihatkan kepada kita bahwa penderitaan memiliki nilai penting dalam membentuk kepribadian seseorang.

LATAR BELAKANG
Dalam seluruh bagian Alkitab, nama Ayub disebutkan 56 kali. Pertama kali disebutkan dalam Ayub 1:1 dan terakhir disebutkan dalam Yakobus 5:11. Arti namanya adalah Dinamakah Ayah? Lahir di tanah Luz (mungkin Edom).
Informasi tentang nama istrinya tidak disebutkan oleh Alkitab, demikian pula ke- 14 anak laki-laki (Lihat Ayub 1:2; 42:13). Kecuali 3 orang dari ke-6 anak perempuannya. Mereka adalah Yemima, Kezia dan Karen-Hapukh (Ayub 1:2; 42:13-14).
Sebelum Tuhan mengijinkan hidup Ayub porak poranda, sebenarnya Ayub adalh seorang pekerja yang kaya raya (Ayub 1:3). Sebelum bencana, Ayub memiliki 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Memiliki 7.000 ekor kambing domba, 3.000 ekor unta, 500 ekor pasang lembu dan 500 ekor keledai betina. Ayub adalah seorang konglomerat sebelum penderitaan terjadi.

FAKTA PENTING DALAM KEHIDUPAN AYUB
Fakta penting yang patut kita ketahui dari Ayub menurut Alkitab adalah bahwa TUHAN MENGIJINKANNYA MENDERITA KARENA TUDUHAN SETAN DI HADAPAN ALLAH. Namun hebatnya, justru tuduhan setan itu sama sekali tidak beralasan karena Ayub tetap bertahan sekalipun dalam penderitaan. Ketika lulus melewatinya, barulah pemulihan secara sempurna atau total berhasil dikerjakan Tuhan dalam hidupnya. (Pelajari Ayub 1;9-12; 2:2-6; 42:10).
Penderitaan yang dihadapi Ayub begitu rupa sulitnya. Berita kematian/kedukaan yang berturut-turut dari anak-anaknya, rusaknya bisnis/property /aset keluarga secara mendadak, penyakit yang mengerikan melandanya bahkan menghilangnya dukungan dari istri tercinta dan rekan-rekan terdekat. Semua ini benar-benar menyedihkan baginya. Bagaimana seandainya kita berada di posisi Ayub? Apakah reaksi kita?
Alkitab menggambarkan fakta penting yang patut kita teladani dari kehidupan Ayub saat badai menghantam hidup kita. Dasarnya adalah karena Ayub tahu siapakah Allah dalam hidupnya. Baginya, Allah senantiasa menyertainya sekalipun dalam dalam penderitaan. Ayub tidak ingin menyangkal kehadiran Tuhan dalam situasi apapun. Ayub juga diperteguh oleh visinya mengenai keadilan Allah. DIA tidak akan memberikan penderitaan melebihi kesanggupan kita untuk menanggungnya. Demikian pula bahwa bila telah genap waktunya, Allah akan melakukan pemulihan bagi orang yang bertahan. Dalam hal ini, Ayub sama sekali melawan atau mengujat Tuhan. Setelah berhasil melewati ujian penderitaan, Tuhan memulihkan 2x lipat dari keadaan kehancuran sebelumnya.

PELAJARAN BERHARGA
AWASLAH!!
Bagaimanapun, perjalanan hidup Ayub masih meninggalkan sebuah awasan penting untuk seorang pimpinan keluarga. Berhati-hatilah agar kesibukan dan materi yang kita miliki tidak akan membuat anak-anak atau keturunan kita meninggalkan Tuhan. Ataupun kita diingatkan untuk tidak selalu memanjakan keluarga hanya dengan hal materi semata-mata. Buatlah keseimbangan di dalamnya. Perlu tegas dan penuh pengertian di dalamnya.
Syukurlah Ayub masih mengawasi keadaan rohani mereka sehingga setiap kali mereka melakukan pesta, Ayub langsung mempersembahkan korban pengampunan kepada Tuhan. Bagaimana dengan sang ayah dewasa ini? Masihkah menjalankan fungsinya sebagai imam dalam keluarga?

LAKUKANLAH!!
Jadilah orang-orang yang bertahan di dalam penderitaan karena kelulusan kita ini akan menghasilkan karakter yang semakin serupa dengan Yesus. Miliki pemahaman yang benar tentang siapa Tuhan dalam hidupmu, maka kita akan kuat dalam penderitaan.

Tidak ada komentar:

Anda dimana ya?

Free Profile Map from ModMyProfile.com