Selasa, April 15, 2008

ABRAHAM: A Friend of God


Setiap kita pasti ingin memiliki sahabat dan menjadi sahabat bagi orang lain. Bagaimana kalau kita menjadi sahabat dari pencipta dunia ini??? Wah...betapa bahagianya...disebut sebagai sahabatnya Allah. Tapi ada tanggung jawab yang besar juga menanti. Jika kita ingin menjadi teman/sahabat dari Allah, belajarlah dari Abraham.

LATAR BELAKANG

Namanya memiliki arti “Bapak banyak orang/bangsa.” Ayahnya bernama Terah dari keturunan Sem (Kej.11:20-26). Bersaudara 2 orang, yaitu Nahor dan Haran. Haran inilah yang menjadi bapanya Lot. Ketiga anak Terah lahir ketika Terah berumur 70 tahun. Tuhan memakai Abraham untuk menjadi bapa leluhur bangsa Israel, suatu bangsa yang akan dipilih Allah untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Bukan saja itu, namun Allah menjadikan Abraham sebagai ‘penurun’ atau leluhur dari Tuhan Yesus Kristus (“Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham” – Matius 1:1). Tugas yang mulia ini bermula dari panggilan Tuhan terhadap Abraham seperti tercantum dalam Kejadian 12.

Pemanggilan Abraham memiliki 3 tujuan, yaitu:
1. Meninggalkan sanak keluarga untuk menuju ke Kanaan, sebuah negeri yang Allah sendiri janjikan. Walaupun dia tidak mengetahui tempat yang ia tuju.
2. Supaya ia dan keturunannya menjadi umat Allah yang besar
3. Oleh dia, semua kaum di muka bumi akan menerima berkat.

KEBERHASILAN YANG PATUT DITELADANI

Kitab Ibrani 11:8 menunjukkan bahwa Abraham mencapai prestasi iman yang luar biasa karena berani membawa Sarah, istrinya dan keponakannya Lot untuk menuju negeri tersebut. Abraham berani meninggalkan zona nyaman untuk memenuhi maksud Tuhan. Bahkan setelah Abraham mendapatkan Ishak sebagai anak perjanjian yang dimaksudkan Allah, ia bersedia dengan rela hati mempersembahkannya sesuai dengan perintah Tuhan. Abraham berhasil menampilkan sisi dari seorang sahabat Allah yaitu bersedia mengerjakan apa saja bagi Tuhan sekalipun rasanya tidak masuk akal. Semua itu terjadi karena Abraham memiliki iman di hadapan Allah. Iman itulah yang membuat dia percaya bahwa Tuhan bertanggung jawab atas panggilan-Nya dan DIA ingin anak-anak-Nya bersedia taat sekalipun tidak masuk akal.

KEGAGALANNYA

Sebagai sahabat Allah, Abraham masih memiliki kelemahan. Di antara keberhasilannya, sayang sekali karena Abraham gagal untuk bersabar dan mempercayai Tuhan bahwa janji Tuhan untuk memiliki keturunan yang Ilahi dan menjadi berkat besar berasal dari Ishak. Karena itu, ia tergoda oleh pernyataan Sarah, istrinya untuk memperistri Hagar lagi. Akibat ulahnya inilah, lahirlah Ismael (Kej.16:15) dari Hagar untuknya. Kehadiran Ismael ini cukup menyusahkan Abraham pada akhirnya. Dengan demikian, Hagar dan Ismael diusir dari rumahnya. Menyedihkan karena seorang seperti Abraham mengabaikan tanggung jawabnya kepada darah dagingnya. Selain itu juga, Abraham memperistri Ketura. Darinya, Abraham memperoleh Zimran, Yoksan, Medan, Median, Isbak, Syuah (Kej.25:2).

PELAJARAN BERHARGA

Menjadi sabahat Allah bukan berarti tanpa kelemahan. Namun demikian kita perlu terus menerus memperlihatkan iman kita kepada Tuhan. Semakin mendekat kepada Tuhan, agar DIA akan mengalirkan Roh Kudus-Nya untuk mengubahkan kegagalan kita dan menjadikan kita berkat Tuhan yang besar bagi banyak orang. Ijinkan Tuhan melakukan interupsi (pembelokan dari maksud) rohani dalam hidup kita dan jangan kuatir karena DIA tahu betul tujuannya. Pekalah dan bersabarlah terhadap janji Tuhan. Di dalam waktu-Nya semua akan indah.

Tidak ada komentar:

Anda dimana ya?

Free Profile Map from ModMyProfile.com