Kamis, Februari 28, 2008

Selamatkan Anak-anak dari Bahaya Pornografi


Pornografi?? wah.. kata yang heboh dibicarakan.. karena berkaitan dengan gambar, tulisan dan adegan yang membuat orang yang melihatnya 'terangsang' secara seksual. Kenyataannya bukan saja remaja, orang muda atau orang dewasa yang terjerat tapi anak-anak juga sedang 'terancam' oleh kehadirannya yang marak.

Data yang ada ini memberikan keprihatinan bagi kita:
"Lebih dari 20.000 gambar pornografi anak diluncurkan ke internet setiap minggunya. Sebuah industri multimiliar Uang yang berputar di industri pornografi setiap tahunnya sekitar US$12 sampai US$13 miliar - melebihi pemasukan yang diterima Coca-Cola digabung dengan perusahan pabrik pesawat McDonnell Douglas corporations. Hiburan pornografi di internet merupakan sektor ketiga terbesar dalam hal penjualan melalui internet, dengan pemasukan diperkirakan mencapai US$100 juta. Setiap tahun, industri ini berkembang sekitar US$10 miliar, menurut perkiraan terendah."

Setelah membaca data ini.. pikiran kita seharusnya tertuju kepada BAHAYA yang sedang mengancam anak-anak. Kita perlu memberikan perhatian dan pengajaran seks yang benar kepada anak-anak tapi tidak dengan membiarkan pendidikan seks itu diperoleh melalui media yang berbau 'pornografi'. Dalam ajaran agama manapun serta hasil pembacaan terhadap setiap tulisan mengenai pornografi, kebanyakan menyatakan nilai NEGATIF pornografi dibanding yang POSITIF.
Marilah selamatkan anak-anak dari bahaya pornografi.




Kamis, Februari 21, 2008


Yohanes 13:34

“Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu harus saling-mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.”

Rabu, Februari 20, 2008

JIKA SEORANG ANAK DIBESARKAN


Jika seorang anak dibesarkan
dengan celaan, dia akan menjadi seorang pencemooh.
dengan kekerasan, dia akan menjadi seorang petarung.
dengan ejekan, dia akan menjadi seorang pemalu.
dengan kebencian, dia akan menjadi seorang terdakwa.

TETAPI

Jika seorang anak dibesarkan
dengan toleransi, dia akan menjadi seorang penyabar

dengan dorongan, dia akan menjadi seorang optimis
dengan cinta, dia akan menjadi seorang pengasih
dengan kebenaran, dia akan menjadi seorang pemberita kebenaran

Senin, Februari 18, 2008

GOSSIP ‘DISCONNECTED’ PEOPLE

Sebenarnya kata “Gossip” (bhs Inggris) yang di dalam bahasa kita cukup ditulis gosip ini, bukanlah kata yang asing buat telinga kita. Bahkan (mohon maaf sebelumnya...!!!) kalau mau jujur untuk mengakuinya, sekurang-kurangnya satu kali kita pernah menjadi penggosip, orang yang menggosip. Entahkah gosipnya dalam skala kecil maupun dalam skala yang besar.

Supaya tidak salah paham tentang maksud kata gosip ini, maka lebih dulu kita perlu tahu sebenarnya pengertian kata gosip itu sendiri. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata gosip adalah Obrolan tentang orang-orang lain; cerita negatif tentang seseorang; pergunjingan. Sedangkan Menggosip adalah Mengguncingkan orang lain; mendesasdesuskan. Jika memperhatikan dengan saksama, maka baik kata benda ‘gosip’ atau kata kerja ‘menggosip’, bermakna negatif. Dari pengertian katanya saja, sebenarnya gosip memiliki potensi untuk merusak hubungan antar manusia, atau dengan kata lain gossip disconnected people. Dengan menggosip, ‘hak/kebenaran’ hidup orang lain sedang dilanggar dan menyebabkan rusaknya hubungan antar manusia.

Ruang lingkup yang dapat terkena dampak buruk dari adanya gosip meliputi berbagai sisi kehidupan. Ingatlah bahwa GOSIP, BISA MERACUNI SETIAP ORANG DALAM SETIAP SEGI KEHIDUPAN. Mulai dari menjatuhkan pemerintah, merusak perkawinan dan menghancurkan usaha. Berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang, adanya gosip dapat mencemarkan nama orang lain, menyebabkan hati bingung, menimbulkan gangguan lambung bagi orang digosipkan, membangkitkan kecurigaan, menebarkan kepedihan, mengakibatkan orang menangis pilu karena masa depan jadi kelabu. Bahkan dengan menggosip, seseorang telah mencemooh manusia lainnya.

Pelaku gosip (penggosip) tidak mengenal jenis kelamin ataupun usia dan
lingkungan tempat tinggal. Penggosip tidak selalu identik dengan para wanita yang memang secara alami memiliki kesukaan untuk ‘ngobrol’ dengan kaumnya selama berjam-jam. Gosip bisa saja dilakukan oleh seorang pria ataupun anak-anak. Gosip juga tidak mengenal lingkungan dimana seseorang berada. Karena gosip bisa saja bergulir di dalam tempat kerja (kantor), sekolah, rumah bahkan di gereja juga. Karena itu berhati-hatilah agar kita tidak menjadi salah satu penggosip yang akan mendatangkan bahaya bagi orang lain.

Supaya kita semakin hati-hati dan menjauhkan diri dari menggosipkan orang lain, maka simaklah cerita berikut ini yang akan menjelaskan kepada kita apa sebenarnya yang dapat dikategorikan sebagai gosip. Peristiwa ini terjadi di sebuah kapal pesiar yang mewah. Terdapat suatu peraturan oleh pemilik kapal itu kepada para perwira yang bertugas di bagian dek untuk mencatat segala yang terjadi, baik tentang posisi kapal maupun pola tingkah laku dari setiap perwira. Suatu ketika, perwira dek mabuk karena ombak laut. Sang kapten yang melihat itu segera mencatat dalam buku catatan untuk hari itu, “perwira dek mabuk hari ini.”
Mengetahui hal itu, sang perwira dek ini mendatangi sang kapten dan memohon untuk menghapus catatan itu karena akan membahayakan kelangsungan pekerjaaannya. Peristiwa itu sebenarnya merupakan pelanggaran pertama dari sang perwira dek kapal tersebut. Sekalipun telah memintanya dengan sangat, sang kapten menolak sambil berkata, “Peristiwa ini adalah kenyataan dan harus dicatat.”

Beberapa hari kemudian, perwira itu sedang di tangga dan hari itu adalah gilirannya untuk memegang buku catatan. Dia mencatat lokasi, kecepatan dan jarak yang ditempuh pada hari itu. Kemudian ia menambahkan, “Kapten tidak mabuk hari ini.” Ketika membaca laporan itu, sang kapten melemparkan protes terhadap catatan tambahan itu karena akan menimbulkan kesan yang keliru. Kesan yang mungkin saja muncul adalah bahwa sang kapten tidak biasa untuk tidak mabuk. Protes dari sang kapten ditolak oleh sang perwira dek itu dengan dalih, “Peristiwa itu adalah kenyataan dan harus dicatat.”

Kisah di atas menjelaskan bahwa dalam hubungan kita sehari-hari dengan orang lain, akan kita temui adanya fakta-fakta yang benar untuk bisa dikatakan, namun pilihan waktu dan cara menyatakannya yang tidak bijaksana bisa saja memberikan kesan yang keliru tentang tindakan dan sifat orang lain. Ini tergolong, “setengah kebenaran” alias gosip!!! Jadi berhati-hatilah agar tidak menjadi anak Tuhan yang melakukan “setengah kebenaran” kepada orang-orang lain dan bukan kebenaran yang sepenuhnya. Hal ini berakibat fatal untuk orang lain sebab “Gossip Disconnected People.”

Menyadari semua hal ini maka hindarkan diri dari menggosip. Caranya adalah sebagai berikut:
A. Pertimbangkan baik-baik sebelum anda mengulang sebuah cerita/fakta.
  • Tanyakanlah pada diri anda sendiri, benarkah cerita itu?
  • Wajarkah cerita itu?
  • Dan perlukah saya menceritakan gosip itu?Kalau tidak, lebih baik anda diam.
B. Pertimbangkan nasehat-nasehat dari firman Allah berikut ini:
Dengan menggosip, seseorang telah menghabiskan waktunya secara sia-sia. Tidak pernah ada waktu untuk menggosip yang kurang dari 10 menit. Benarlah kata masyarakat kita...gosip:semakin digosok, semakin sip.! Padahal Efesus 5:16 menyadarkan kita untuk pergunakan waktu-waktu yang ada secara tepat karena hari-hari ini adalah jahat. Jangan ikutan ‘menjahati’ orang lain dengan menggosip.

Isi dari gosip adalah ‘setengah kebenaran’ berarti tidak benar. Mengapa kita harus melakukan ketidakbenaran. Ini tergolong kebohongan. Tuhan Yesus telah memanggil kita sebagai anak-anak-Nya untuk melakukan kebenaran bukan kebohongan. Untuk melepaskan kita dari kebohongan maka ikuti saran dari Kolose 3:16. Ijinkan dan membiarkan perkataan Kristus diam di dalam kita, supaya kita dapat melakukan hal-hal yang memuliakan Tuhan. Bila seseorang menggosip, maka bukanlah membiarkan perkataan Kristus diam di dalamnya. Karena itu kita perlu mempertimbangkan kembali nasehat rasul Paulus kepada jemaat di Kolose. “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu bagaimana harus memberi jawab kepada semua orang (Kolose 4:6).”

Hati-hatilah dengan lidah kita agar tidak menjadi orang yang memuliakan Allah pada satu sisi tetapi menghacurkan orang lain di sisi yang lain. Nasehat paling baik untuk hal ini dapat disimak dari surat Yakobus 3:1-12. Kita telah menelusuri bahaya dan catatan Alkitab tentang gosip. Karena itu sudah saatnya untuk lari menghindar dari gosip dan mulai membenah diri sesegera mungkin. Tunduklah di hadapan Tuhan dan mintalah pengampunan kepada-Nya. Mintalah Roh Kudus untuk selalu pimpin kita kepada segala kebenaran Tuhan agar yang selalu kita pikirkan dan lakukan adalah hal-hal yang benar juga.

Kamis, Februari 14, 2008

25 Secrets of Endless Love

1. We remember the moments in life, not the days.
2. Face-to-face conversations don't work by phone.
3. Gifts are not a substitute for caring.
4. People are not yo-yos. Drop them, and they may
not return.
5. When kids are ready to talk, be ready to listen.
6. An ounce of love outweighs a pound of promises.
7. You can prepare your children for life, but you can't
live it for them.
8. Uncles and aunts are the parents who didn't give
birth to you.
9. A strong marriage is the union of two staunch
individualists.
10. Turning your back and walking away ends more
than just a conversation.
11. Marrying for money is a high price to pay.
12. Yell at your children and get the same in return.
13. If you take things for granted, you won't have them
for very long.
14. Caring should be demonstrated 365 days a year,
not just on holidays.
15. A well-fed child can still be starved for affection.
16. The most important things a child can inherit are
fond memories.
17. Sharing an hour of memories with an elder is often
better than a week's worth of medicine.
18. The two greatest time savers are saying, "I don't
know" and "I was wrong."
19. Watch your children grow, and they will teach you
what you've taught them.
20. Never go to bed before settling an argument.
21. There's a difference between nurturing your
children and smothering them.
22. Relationships are built on the little things.
23. If we give our children everything, we deprive them
of aspirations.
24. Celebrate holidays as a family.
25. Never stop courting your spouse.

HAPPY VALENTINE.. JESUS LOVES YOU SO MUCH.

10 HUKUM ETIKA KOMPUTER

Pembaca, tulisan dari Computer Ethics Institute- Washington DC 20036 tentang 10 HUKUM ETIKA PENGGUNAAN KOMPUTER berikut ini perlu diperhatikan dan dilakukan bersama. Selamat mencoba. GBU.

1. Jangan menggunakan komputer untuk menyakiti orang lain.
[Thou shalt not use a computer to harm other people.]
2. Jangan mengganggu pekerjaan komputer orang lain.
[Thou shalt not interfere with other people's computer work.]
3. Jangan mengintip file komputer orang lain.
[Thou shalt not snoop around in other people's computer files.]
4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri.
[Thou shalt not use a computer to steal.]
5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan saksi dusta.
[Thou shalt not use a computer to bear false witness.]
6. Jangan menggunakan software sebelum anda membayar copyrightnya.
[Thou shalt not copy or use proprietary software for which you have not paid.]
7. Jangan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi atau kompensasi yang wajar.
[Thou shalt not use other people's computer resorces without authorization or proper compensation.]
8. Jangan membajak hasil kerja intelek orang lain.
[Thou shalt not appropriate other people's intellectual output.]
9. Pikirkan konsekuensi sosial dari program atau sistem yang sedang anda buat atau rancang.
[Thou shalt think about the social consequences of the program you are writing or the system you are designing.]
10. Gunakan komputer dengan pertimbangan penuh tanggungjawab dan rasa hormat kepada sesama manusia
[Thou shalt always use a computer in ways that insure consideration and respect for your fellow humans.]

Senin, Februari 11, 2008

EKSPOSISI KITAB YUNUS

PENDAHULUAN

A. Mengenai Kitab
Kitab Yunus adalah kitab yang sangat unik karena pesannya sangat sederhana yaitu Allah sedang berurusan dengan seorang pribadi yang bernama Yunus. Allah berurusan dengan setiap orang secara pribadi. Di dalam buku ini pula kita akan menemukan mengapa saya dan saudara adalah sangat penting untuk Allah. Buku Yunus ini ditulis untuk memperlihatkan kepada orang Israel dan kita pesan ini: Memiliki belas kasihan dan kasih serta pengertian untuk mereka yang tidak memiliki terang atau kesempatan yang kita miliki. Adalah sesuatu yang berbahaya bila kita menggantikan kedudukan dari kemurahan Allah dalam kehidupan kita.

B. Mengenai Tokoh Yunus
1. Yunus berarti “Merpati.” Ayahnya adalah Amitai (1:1) yang berarti “Kebenaran.”
2. Adalah Nabi di kerajaan Israel Utara; melayani ketika Raja Yerobeam II memerintah (793-753 SM)
3. Berasal dari GatHefer – kira-kira 3-5 km Utara Nazareth di Galilea

C. Keterangan Kota Niniwe
1. Ibu kota kerajaan Asyur; suatu bangsa yang fasik, kejam dan dursila (Nahum 1:11; 2:12-13; 3:1, 4, 16, 19)
2. 800 km di Timur laut Galilea
3. Orang Israel membendi dan memandang Asyur sebagai ancaman besar
4. Kota yang mengagumkan; 3 hari perjalanan luasnya (3:3)

NB: Tarsis adalah sebuah kota di bagian barat daya Spanyol kira-kira 4.000 km dari Israel

Susunan Kitab Yunus
I. Panggilan Allah yang pertama kepada Yunus (1:1-2:10)
A. Panggilan Yunus: Pergi ke Niniwe (1:1-2)
B. Ketidaktaatan Yunus (1:3)
C. Dampak ketidaktaatan Yunus (1:4-27)
• Terhadap Orang lain (1:4-11)
• Terhadap Dirinya Sendiri (1:12-17)
D. Doa Yunus di tengah malapetaka (2:1-9)
E. Pembebasan Yunus (2:10)
II. Panggilan Allah yang kedua kepada Yunus (3:1-4:11)
A. Panggilan Yunus: Pergi ke Niniwe (3:1-2)
B. Tugas Ketaatan Yunus (3:3-4)
C. Dampak ketaatan Yunus (3:5-10)
• Orang Niniwe mendengar berita Allah dan bertobat (3:5-9)
• Orang Niniwe selamat dari hukuman Allah (3:10)
D. Keluhan Yunus (4:1-3)
E. Teguran dan Pelajaran bagi Yunus (4:4-11)

Pesan-pesan Kitab Yunus
A. Tentang Allah
1. Allah itu adil, Ia akan menghukum orang yang bersalah dan bahwa semua bangsa harus bertanggung jawab kepada-Nya –tidak hanya bangsa Israel (1:2; 3:2, 9, 10)
2. Allah berdaulat di dalam dunia yang diciptakan-Nya. Ia dapat mengendalikan segala makhluk ciptaan-Nya, cuaca, bahkan tanaman-tanaman. Kemudian dalam sejarah Israel kita ketahui bahwa Ia bahkan mau memakai bangsa yang kafir dan kejam seperti bangsa Asyur (1:4,9,17; 2:10; 4:6-8)
3. Allah juga murah hati dan penuh belas kasihan, memelihara umat manusia bahkan binatang di samping secara istimewa menjadi Allah bangsa Israel

B. Tentang Yunus
1. Yunus mewakili umat Allah yang mengenal kemurahan-Nya dan yang boleh membanggakan diri tentang hubungannya dengan Allah dan boleh berdoa kepada-Nya di saat-saat mengalami kesukaran. Kita menlihat Yunus memuji Allah dan menyerahkan kembali kehidupannya kepada Dia (1:9; 2:1-9)
2. Yunus juga tidak tetap pendiriannya dan tidak taat. Ia berusaha untuk melarikan diri dari Allah yang telah menciptakan segalanya. Dia marah ketika Allah bermurah hati. Ia lebih kuatir tentang sebatang tanaman daripada tentang orang lain (1:3, 10 4:1-3,9)

C. Tentang Orang Kafir
Baik para pelaut maupun orang Niniwe yang sudah bertobat, mereka lebih bijaksana daripada seorang sang nabi. Pandangan mereka tentang apa yang benar dan kesiapan mereka menanggapi pesan Allah membuat kita tercenggang. Namun demikian, Yunus tidak mengganggap mereka karena mereka bukan orang Israel (1:13, 14, 16; 3:5-9)

Penerapan
A. Kita juga sering berlaku tidak taat. Kita juga bisa berpikiran tidak logis seperti seseorang yang mencoba melarikan diri dari Yang Mahakuasa. Lebih buruk lagi kita juga bisa bersikap keras dan berperasaan terhadap orang lain, bahkan pada waktu kita mengatakan bahwa kita mengenal kemurahan dan belas kasihan Allah
B. Boleh jadi salah satu alasan mengapa Yunus menghendaki jatuhnya penghakiman adalah supaya reputasinya sebagai seorang nabi tidak rusak. Seperti dia, kita juga dapat menjadi jengkel karena hanya soal kecil yang tidak berguna, sementara kita sama sekali tidak merasa prihatin terhadap orang lain.
C. Allah memelihara kita semua. Allah mengasihi setiap manusia, jika kita bersatu dengan-Nya kita akan menunjukkkan kasih itu untuk setiap orang
D. Allah memberikan kesempatan kedua. Allah kita adalah Allah kesempatan kedua.

Ringkasan:
1. Unsur-unsur dasar dari watak Yunus
2. Hal-hal yang dilakukan Allah Tuhan melalui, bagi dan kepada Yunus
3. Hal-hal yang sudah diketahui oleh Yunus tentang Allah dan sebemum perintah-Nya sampai kepadanya? Apakah yang kemudian ia pelajari tentang Allah dari pengalaman-pengalamannya?
4. Peringatan dan dorongan yang dapat dipelajari dari hubungan Allah dengan Yunus

Kesimpulan
Meskipun Yunus seorang hamba dan nabi Allah, ia bukan orang yang sempurna. Ia mencemooh dan tidak menghiraukan perintah Allah ketika perintah itu datang pada mulanya. Ketika akhirnya ia taat kepada Allah, ia mengeluh dan mengganggap remeh pekerjaan Allah dengan menyatakan bahwa Allah tidak adil. Dengan sifat dasar materialistis, ia lebih memikirkan kesenangan dan keselamatan pribadi daripada keselamatan dan kesejahteraan bagi lebih dari satu juta manusia yang diperhatikan Allah. Ia lebih mendahulukan ukuran penilaiannya sendiri daripada ukuran Allah dan sifat pemarahnya itu dibeberkan sewaktu Allah tidak sependapat dengan gagasan-gagasannya.
Meskipun memiliki banyak cacat-cacat yang serius itu, bagaimanapun Yunus tetap seorang nabi Allah. Allah memakainya dan berkarya melaluinya. Allah juga menaruh perhatian yang dalam terhadap Yunus sebagai manusia biasa dan dengan sabar mencoba untuk lebih mengajarkan tentang sifat Allah yang penuh kasih dan anugerah.
Apakah sifat kita seperti Yunus terhadap orang-orang yang kepada mereka Allah mengutus kita? (Apakah kita mau berangkat? Apakah kita lebih memperhatikan kesenangan pribadi daripada kesejahteraan mereka? Apakah kita lebih dulu memikirkan reputasi pribadi?
Meskipun pelayanan Yunus sangat berhasil, Yunus belajar bahwa Allah menginginkan kita lebih dari sekedar taat. Allah menghendaki hamba-hamba-Nya mengerti sifat-Nya, memahami pandangan Ilahi-Nya.

Rabu, Februari 06, 2008

MENEGUR DENGAN KASIH

“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri supaya kamu juga jangan kena pencobaan.” Galatia 6:1

Teguran kepada orang yang bersalah merupakan salah satu bentuk dari kepedulian. Namun jika teguran tidak diutarakan dengan benar maka makna teguran itu sendiri bisa disalahartikan. Benarlah kata pepatah, “maksud benar, tapi cara salah, tetap salah.”
Untuk menjaga agar nilai sebuah teguran dalam kehidupan orang percaya tetap berarti, maka kita perlu mengembangkan pola menegur dalam kasih seperti tertulis dalam Galatia 6:1. Dalam hal ini, rasul Paulus memberikan pedoman untuk mendekati mereka yang telah bersalah dan pada saat yang sama mengharuskan adanya tindakan ‘pencegahan’ dari si penegur itu sendiri.
Ketika kita bertindak sebagai pemberi teguran maka hendaklah kita memimpin …dalam roh yang lemah lembut. Dalam teks asli Yunani, kata “memimpin” (Katartizo) berarti “Memulihkan, membetulkan jaring atau jala atau membetulkan tulang yang patah.” Ibarat seorang ahli bedah yang bertugas untuk mengambil sesuatu yang tumbuh dalam tubuh seseorang atau menyambungkan kembali anggota tubuh yang patah. Tindakan pemulihan dan pembetulan ini membutuhkan perlakuan yang tidak sembrono atau semena-mena, tapi harus dengan kesabaran. Lakukan dengan roh yang lemah lembut. Ini adalah wujud dari kasih kita kepada orang yang bersalah.
Di sisi yang lain, karena kasih itu harus adil, maka sementara membetulkan orang yang bersalah, si penegur seharusnya berusaha untuk juga perlu menerapkan anjuran-anjuran-nya kepada dirinya sendiri. Inilah salah satu cara untuk menjaga agar dirinya tidak jatuh pada kesalahan yang sama.

“Jangan Cuma menemukan kesalahan.
Temukan suatu perbaikan yang dilakukan atas dasar Kasih”

Jumat, Februari 01, 2008

KITA TAHU SEKARANG


“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.( Roma 8:28 )

Sebuah kebakaran besar terjadi di Serampore, India pada tanggal 12 Maret 1812. Menyedihkan sekali karena kebakaran seketika itu telah merusak semua hasil karya penterjemahan Alkitab bahasa Tamil. Suatu karya terjemahan yang telah dikerjakan sekian lama oleh William Carey dan rekan-rekannya agar orang India dapat mengetahui Firman Allah. Semua hasil kerja keras bertahun-tahun lenyap termakan api dalam sekejap.
Dalam bencana yang sedemikian hebatnya, muncul pernyataan iman mereka terhadap Roma 8:28, “Allah pasti akan mendatangkan kebaikan dari keadaan yang buruk ini demi kepentingan kerajaan-Nya” Kata mereka. Justru dalam keadaan semacam itu, mereka dapat melihat campur tangan Allah. Musibah itu membuka telinga umat Kristen di Inggris dan mereka ikut memberikan bantuan dan memuji pekerjaan Carey yang sebelumnya tidak pernah dihargai.
Kenyataan yang dihadapi oleh para pelayan Tuhan yang setia ini boleh dikatakan tergolong bencana. Namun demikian, kita dapat melihat Allah turut bekerja di dalamnya untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya. Persoalan yang sering menjadi pergumulan kita adalah kebaikan yang Allah janjikan jauh berbeda dengan yang kita bayangkan.
Banyak kali kebaikan Allah tampak membahayakan bila ditinjau dari sudut pandang mata jasmani. Kebaikan Allah bersifat rohani. Namun yang pasti Allah turut bekerja, mengubah tragedi menjadi kemenangan. Karena itu apapun yang terjdi mari kita ijinkan Allah untuk turut bekerja di dalamnya. Kita akan melihat selalu ada kebaikan Tuhan dalam setiap persoalan yang kita alami. Kebaikan yang Ia sediakan bagi kita yang mengasihi Dia, yang terpanggil menurut rencana-Nya.

“Dengan mengetahui bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan,
seharusnya membuat kita semakin kuat dalam segala kesulitan hidup.”

Anda dimana ya?

Free Profile Map from ModMyProfile.com